Kementerian Keuangan memperkirakan Indonesia akan terbebas dari utang pada 2016. Pasalnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 penerimaan akan lebih besar dari belanja sehingga neraca menjadi surplus.
Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jendral Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Schneider Siahaan, mengatakan kondisi neraca yang surplus membuat negara tidak perlu berutang untuk membiayai pembangunan.
"Pada tahun 2016, dalam strategi utang kita, sudah tidak ada lagi defisit atau terbebas dari utang," ujarnya saat ditemui di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (29/11).
Berdasarkan data rancangan DJPU, pada tahun 2013, diperkirakan defisit Rp 153,3 triliun atau 1,6 dari PDB, tahun 2014 defisit Rp 149,2 triliun atau 1,4 persen dari PDB, tahun 2015 defisit sebesar Rp 53,6 triliun atau 0,4 persen dari PDB.
Sedangkan penarikan utang untuk pembiayaan pada 2013 mencapai Rp 161,5 triliun atau 1,7 persen dari PDB, tahun 2014 sebesar Rp 160,6 triliun atau 1,5 persen dari PDB, tahun 2015 sebesar Rp 58,3 triliun atau 0,5 persen dari PDB, dan pada 2016, pemerintah berhenti menarik dan mulai membayarkan utang sebesar Rp 38,9 triliun atau 0,3 persen dari PDB.
Direktur Evaluasi Akuntansi dan Settlement DJPU Kementerian Keuangan, Widjanarko, menambahkan utang Indonesia sejauh ini diperkirakan mencapai Rp 2.000 triliun. Untuk melunasi jumlah ini dibutuhkan waktu sekitar 30 tahun.
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/2016-indonesia-akan-terbebas-dari-utang.html
0 comments: